Main Salju ke Jepang Pakai JR PASS

-

Ke Jepang di musim dingin, tak lengkap rasanya kalau tak datang ke tempat resor ski. Apalagi kalau kita berada di Tokyo, wajib mengunjungi Gala Yuzawa, sebuah resor ski berjarak 200 km di Perfektur Niigata, utara Tokyo. 

Awal bulan Februari lalu, saya berkesempatan datang ke Tokyo. Sebetulnya tidak berniat datang ke Gala Yuzawa, karena letaknya di utara Tokyo dan cukup jauh. Namun, mumpung pergi ke Jepang di musim dingin kan, apalagi belum pernah melihat salju, kami pun disarankan sahabat warga Indonesia yang tinggal di Jepang, untuk mendatangi Gala Yuzawa. Mendengar cerita mereka, akhirnya saya dan 2 teman perempuan yang nekat ini, memutuskan datang ke Gala Yuzawa. Apalagi kami memiliki JR PASS yang dibeli di Indonesia. Sayang rasanya jika tidak menggunakannya untuk menaiki Shinkansen menuju kota Yuzawa. 




JR PASS adalah kartu yang dipergunakan oleh turis untuk dipakai di Jepang, dan bisa dibeli hanya di luar negara Jepang. Harganya mulai 29.110 yen, dan dapat digunakan SEPUASNYA selama 7 hari. Saya membeli JR PASS untuk kelas ORDINARY dengan masa penggunaan 7 hari. Untuk anak-anak, harganya dikurangi setengahnya. Atau kamu bisa mengecek harganya di SINI. 


JR PASS bisa dipakai di semua jalur kereta JR, hingga menaiki kereta super cepat Shinkansen di seluruh jepang. Sayang ada dua jenis kereta Shinkansen yang tidak bisa digunakan JR PASS, yaitu Nozomi dan Mizuho. Jika kita ingin ke Gala Yuzawa, kita bisa memakai Shinkansen Joetsu yang berangkat dari Tokyo Station. Shinkansen Joetsu ini sedikit berbeda dengan shinkansen yang beroperasi di Tokyo menuju Osaka dan sebaliknya. Kereta super cepat ini memiliki dua lantai. 




Jika kita tidak memiliki JR PASS, harga satu kali naik Shinkansen Joetsu dari Tokyo yaitu 6.890 yen, atau sekitar Rp 806.000 (itu harga satu kali jalan, bukan pulang pergi). Oleh karena itu, disarankan membeli JR PASS sebelum jalan ke Jepang. Oh iya, Sebelum jalan ke Gala Yuzawa, jangan lupa melakukan pembelian di loket khusus JR PASS di Tokyo Station. Di sini nantinya kita akan dipilihkan tempat duduk, dan kita tidak akan dikenakan biaya apa-apa lagi. FREE. 

Perjalanan Tokyo menuju Yuzawa dengan Shinkansen Joetsu menghabiskan waktu 1 jam 30 menit. Kita akan melewati kawasan pedesaan Jepang yang indah. Sebelum melewati kota Yuzawa, kita akan memasuki terowongan menembus pegunungan sekitar 5 menitan, dan ketika keluar dari terowongan kita langsung disuguhkan pemandangan salju di mana-mana. Di kota Yuzawa ini, ada beberapa ski resor. Gala Yuzawa adalah salah satunya. 

Di atas Stasiun Gala Yuzawa, kita langsung akan melihat loket pembelian tiket wisata. Kita bisa membeli tiket Gondola untuk menuju atas resor ski. Lalu, jangan lupa menyewa perlengkapan bermain salju seperti Boots, dan gloves. Harga naik gondolanya sekitar 2.000 yen untuk pulang pergi. Untuk anak-anak setengah harganya. Sementara harga menyewa boots dan gloves sekitar 1.100 yen. 


Setelah mempersiapkan perlengkapan, jangan lupa menyimpan barang-barang kita di loker yang sudah disediakan (bayar sekitar 200 yen). Lalu kita diarahkan menuju Gondola. 


Di atas Gondola kita akan melihat pemandangan kota Yuzawa yang tertutupi hujan salju. Bagi orang tropis seperti orang Indonesia, tentu pemandangan ini akan menjadi sangat menakjubkan. Indah sekali. 

Setelah menaiki gondola ke atas puncak resor ski di atas 1.180 meter, kita mulai bisa bermain salju. Silakan mengambil perlengkapan sled, atau ski di tempat yang sudah ditentukan. Dan silakan menikmati main salju.




Jika ingin tahu lebih banyak soal Gala Yuzawa, boleh buka websitenya https://gala.co.jp/winter/english/index.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usaha Menaikkan Berat Badan Secara Alami

-
Gambar
Badan saya kurus. Dengan tinggi 160 cm, berat badan saya tetap di kisaran 44 - 45 kg. Makan saya banyak, ngemil apalagi. Tapi kok ya gak pernah bisa naik berat badannya. Karena merasa tubuh sehat-sehat aja, saya jadi suka sembarang makan. Maksud sembarang makan di sini, makan suka-suka saya, yang penting makan banyak. Gak mikirin, apa kandungan gizi di dalam makanan yg saya asup. Dan karena sembarangan itu pula, kadang saya skip makan malam. Karena udah pulang malam juga. Jadi memang berantakan pola makannya. Selain itu, saya gak pernah olahraga rutin. Meski saya banyak sekali gerak (urus 2 anak, yang pertama 7 tahun, yang ke dua 1 tahun). Sampai akhirnya pada awal September, saya sakit. Drop aja tiba-tiba. Lemas, demam, muntah-muntah. Diagnosa dokter saat itu bilang gejala typus. Saya harus istirahat. Selama satu pekan, bedrest, sepekan kemudian saya masuk kerja. Tapi tubuh ini masih merasa tidak fit. Masih lemas, ditambah tiba-tiba jantung saya berdegup kencang, susah untuk bernafa
Baca selengkapnya

Anak Istimewanya Ibu

-
Gambar
Anak Istimewanya Ibu. Kali ini saya harus bercerita kondisi Falsafah anak pertama saya. Sudah berbulan-bulan saya menyimpan kegelisahan ini. Kadang ingin berbagi cerita, dengan ibu-ibu yang memiliki pengalaman sama seperti saya. Tapi, kayanya saya masih merasa bisa menyimpannya sendiri. Namun, Kejadian Falsa yang menangis akhir pekan lalu membuat saya patah hati. Dan membuat saya harus berbagi cerita. Ya, patah hati sungguhan. Kenapa Falsa menangis? Anak laki-laki usia 9 tahun yang aktifnya bukan kepalang itu, memang sangat sensitif, tapi tak pernah nangis hingga bercerita di pelukan ibunya seperti yang terjadi di hari Minggu kemarin. Tiba-tiba dia enggan sekolah pada hari Senin. Alasannya masih capek setelah pulang camping jumat dan sabtu. Aneh juga, karena tidak biasanya dia seperti itu. Secapek apapun, kalau tidak sakit, dia akan semangat sekolah. Akhirnya saya, dan kakek neneknya mengorek keterangan (kebiasaan korek keterangan narasumber nih, jadi bahasanya begini) Falsa. Dia
Baca selengkapnya

Imunisasi di Rumah Vaksin

-
Gambar
Image from FreeImages Ada orangtua yang tidak setuju dengan imunisasi, ada juga yang setuju. Nah, menurut saya imunisasi itu penting. Mengingat punya anak bayi yang rentan dengan banyak penyakit, imunisasi adalah salah satu usaha untuk mencegahnya. Tapi tulisan saya ini bukan mempersoalkan pro dan kontra imunisasi di kalangan orangtua. Seperti kebanyakan orangtua, saya berencana memberi imunisasi pada anak ke dua saya Karunia, ke dokter anak di rumah sakit. Tapi pasti banyak dari orangtua mengakui kalau imunisasi di rumah sakit itu agak mahal. Apalagi untuk vaksin-vaksin dari imunisasi yang tidak wajib. Berawal dari ngobrol dengan teman tentang perkembangan putra dan putri kita, si teman bercerita kalau ia mengimunisasi anaknya bukan di RS yang biasa kita datangi. Karena ya itu, alasan biaya. Ia menyarankan saya datang ke Rumah Vaksinasi. Setelah browsing, akhirnya saya tahu apa itu Rumah Vaksinasi (RV). Ternyata latar belakang berdirinya RV berawal dari keluhan orangtua
Baca selengkapnya