Anak Istimewanya Ibu


Anak Istimewanya Ibu.
Kali ini saya harus bercerita kondisi Falsafah anak pertama saya. Sudah berbulan-bulan saya menyimpan kegelisahan ini. Kadang ingin berbagi cerita, dengan ibu-ibu yang memiliki pengalaman sama seperti saya. Tapi, kayanya saya masih merasa bisa menyimpannya sendiri. Namun, Kejadian Falsa yang menangis akhir pekan lalu membuat saya patah hati. Dan membuat saya harus berbagi cerita. Ya, patah hati sungguhan. Kenapa Falsa menangis? Anak laki-laki usia 9 tahun yang aktifnya bukan kepalang itu, memang sangat sensitif, tapi tak pernah nangis hingga bercerita di pelukan ibunya seperti yang terjadi di hari Minggu kemarin.

Tiba-tiba dia enggan sekolah pada hari Senin. Alasannya masih capek setelah pulang camping jumat dan sabtu. Aneh juga, karena tidak biasanya dia seperti itu. Secapek apapun, kalau tidak sakit, dia akan semangat sekolah. Akhirnya saya, dan kakek neneknya mengorek keterangan (kebiasaan korek keterangan narasumber nih, jadi bahasanya begini) Falsa. Dia akhirnya cerita takut sekolah karena takut diledek teman-teman sekolahnya. Ternyata ada kejadian saat camping kemarin. Dia (yang memang sudah enggan pergi camping karena tau kalau dia akan dijauhi teman-temannya), ternyata diejek, dan selalu disalahkan oleh teman sekelompoknya. "Karena kamu Falsa, kelompok kita gak dapat bintang. Karena kamu falsa, kelompok kita kalah. Karena kamu Falsa, kelompok kita selalu terakhir." Singkat cerita, teman-teman satu kelompoknya menyalahkannya, dan tidak ada yang menemani dia lah, karena Falsa aneh katanya. Dia sampai tanya saya tentang asal usul namanya.
"Bu, siapa yang kasih nama aku Falsafah?"
"Ayah dan Ibu, kak. Bagus kan nama kamu?" kata saya.
"Boleh gak bu, aku dipanggil Akbar aja? Aku gak mau punya nama Falsafah," katanya.
"Loh kenapa? Nama kamu artinya bagus Kak. Falsafah Muhammad Akbari, artinya kamu harus memiliki prinsip hidup Nabi Muhammad yang besar dan mulia," lanjut saya.
"Gak mau. Soalnya teman-teman aku ledek nama aku. Kok nama kamu Falsafah sih? Aneh banget."

Waduh, semakin patah hati banget saya mendengar pengakuan Falsa yang ternyata sering menerima ledakan teman-temannya. Tak mengira kalau anak saya jadi korban bully verbal seperti ini.

Falsa bukan aneh.
Falsa dideteksi sebagai anak Gifted Disinkroni (bahasa populernya). Pada April tahun 2017 lalu, saya dihubungi wali kelas Falsa yang saat itu kelas 3 SD. Katanya nilai pelajaran Falsa menurun drastis. Selain itu, Falsa kerap berjalan keluar kelas, berbicara sendiri, asyik bermain sendiri, tidak bisa diam duduk di dalam kelas, tangan dan kakinya tidak bisa diam. Selain itu dia sangat sensitif dan mudah sekali merasa down, dan cepat khawatir. Kadang mudah menangis hanya karena hal kecil (misalnya telat dijemput sekolah). Dia bisa menerima pelajaran dengan baik dan cepat, namun kadang tidak fokus dan gampang terdistraksi oleh hal lain. Seperti pulpen, penggaris, dan benda-benda di sekitarnya. Dia sangat suka pelajaran matematika dan bahasa inggris. Kemampuan bahasa inggrisnya jauh di atas rata-rata. Dan dia tidak kesulitan memahami pelajaran matematika. Asal mengerti konsepnya, dia akan bisa menyelesaikan soal matematika dengan mudah. Juga dengan pelajaran IPA dan bahasa Arab. Kekurangan Falsa memang ada di bahasa Indonesia, dan IPS. Di luar itu, nilai-nilaInya di atas rata-rata, namun tidak istimewa. Namun kata gurunya, performa belajar Falsa menurun dalam beberapa bulan terakhir. Ia pun semakin sulit berkonsentrasi, dan ya itu, tidak bisa diam duduk di kelas. 

Sekolah akhirnya memfasilitasi agar Falsa dilakukan tes bersama psikolog. Dia dilakukan tes dua kali, juga tes psikotes, dan observasi. Saya pun ikut dipanggil dan diwawancara oleh psikolog, untuk mengetahui tumbuh kembang falsa seperti apa. Mulai dari kandungan, lahir, balita, hingga sekolah. Saya sempat deg-degan juga. Karena ada dugaan Falsa adalah anak autis.

Satu bulan setelah tes itu, saya dipanggil kepala sekolah Falsa, untuk kembali berkonsultasi dengan psikolog. Wah, saya khawatir banget saat itu. Terlebih pada saat masuk ke ruangan kepala sekolah, wajah pak kepala sekolah saat itu juga menunjukkan wajah khawatir. Saya masih ingat percakapan dengan kepala sekolah Falsa saat itu.
"Ibu sudah tau hasil tes Falsa?" katanya dengan nada yang khawatir pula.
"Belum pak, makanya saya dipanggil untuk dikasih tau hasilnya, bukan?" Kata saya.
"Falsa IQ-nya 141 bu," jawab kepala sekolah.

Deg.
Tubuh saya langsung berasa campur aduk. Antara lemas, panas, dan khawatir saat itu. Apa artinya? Apakah Falsa anak autis dengan kecerdasan tinggi? Saya lalu bertemu psikolog sekolah yang menjelaskan hasil tes psikologi Falsa.

Hasil tes IQ Falsa berdasarkan metode Wechsler-revised, original IQ Falsa adalah 141. Atau potensi kecerdasannya tergolong very superior dibandingkan kecerdasan anak seusianya. Bagi yang belum tau, saya jelaskan saja klasifikasi IQ ini:
- 0 – 29 Idiot IQ (0-29) Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah.
- 30 – 40 Imbecile IQ (30-40) Kelompok Anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot.
- 50 – 69 Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69)
- 70 – 79 = Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental. Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79)
- 80 – 90 = Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal). Normal rendah (below avarage), IQ 80-89.
- 91 – 110 = Tingkat IQ normal atau rata-rata. Normal sedang, IQ 90-109.
- 111 – 120 = Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal).Normal tinggi (above average) IQ 110-119
- 120 – 130 = Tingkat IQ superior. Cerdas (superior) ,IQ 120-129.
- 131 atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139.
- 140 atau lebih Genius IQ > 140 Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa.

Dan hasil IQ Falsa adalah 141, yang artinya dia masuk dalam kategori jenius. Tetapi.... saat ini potensinya belum berfungsi secara optimal, karena potensi yang baru terpakai baru pada taraf superior (full IQ = IQ saat dites yaitu 128).

Hasil IQ Falsa nyatanya tidak seimbang dengan EQ dia. Karena dia mengalami gangguan atau hambatan dalam pelajaran, emosi, kemampuan verbal, dan hubungan sosialnya.

Berdasarkan penelitian, anak dengan IQ sangat superior dan cenderung jenius memiliki karakteristik seperti: menjadi anak yang mudah cemas, mudah patah semangat, kurang perduli, malas, meremehkan, mudah marah, agresif, senang menyendiri, dan sulit menjalin relasi sosial. Meski Falsa tidak menunjukkan semua karakteristik di atas, semua ciri-ciri itu saya akui memang ada dalam diri Falsa. Pantas saja dia kesulitan menjalin relasi sosial dengan teman sebayanya, karena memang yang ada di pikiran dia gak nyambung dengan teman sebayanya. Dan pantas saja dia lebih nyaman berinteraksi dengan orang dewasa, karena memang orang dewasa lah yang mengerti jalan pikiran dia yang rumit itu. Tapi, Falsa kadang terlihat sama seperti anak-anak pada umumnya. Suka hal-hal yang sedang in di kalangan anak-anak atau remaja. Seperti nonton Youtube, main Minecraft, Roblox, dan mainan rancang bangun lainnya. 

Setelah saya berkonsultasi hasil tes psikologi ini bersama psikolog, saya pun disarankan untuk memindahkan Falsa di sekolah yang "mengerti" kebutuhan dia. Artinya, dengan anak yang memiliki kecenderungan Gifted seperti Falsa, diperlukan intervensi yang tepat, sehingga semua potensi yang dimilikinya dapat berkembang optimal. Namun, saya dan suami sepakat, tidak memindahkan Falsa ke sekolah lain. Alasannya apa? Saya tidak ingin mengeksklusifkan Falsa, kalau dia anak yang "beda". Saya mau dia fight dan menyadari potensi dan hambatan apa yang ada dalam diri dia. Oleh karena itu, saya melatih dia untuk mandiri, dan mulai melatih dia untuk berani berinteraksi lebih sering pada orang lain. Mulai dari sering meminta Falsa belanja ke swalayan terdekat, membeli keperluan dapur, bahkan saya meminta dia berinteraksi dengan petugas SPBU (membayar bbm), bayar angkot, mengisi ulang kartu mainan arcade, dan Lain-lain. IQ tinggi itu adalah bonus dari kecerdasannya. Tapi saya tetap merasa Falsa harus memiliki EQ yang baik pula kan. 

Intinya saya ingin Falsa banyak berinteraksi dengan orang lain. Tujuannya, karena di masa depan saat ia dewasa, ia tidak mungkin memilih-milih lingkungan yang dia suka saja. Di era globalisasi yang akan ia hadapi di masa depan, Falsa akan berinteraksi dengan banyak orang, bahkan dari negara lain. Gak mungkin kan, dia pilih-pilih maunya interaksi sama orang-orang yang sama kaya dia.

Dengan kejadian yang dialami Falsa di awal tulisan ini, membuat saya berpikir untuk memindahkan Falsa ke sekolah lain. Tapi apakah itu memecahkan masalah? Enggak juga kan? Syukurlah kalau sekolah Falsa concern dengan masalah Falsa. Kepala sekolahnya masih mau memfasilitasi kemampuan Falsa. Lalu Guru wali kelas Falsa yang sebelumnya sempat keras, kini justru yang menjadi salah satu penyemangat Falsa.

Saya saat ini masih berusaha untuk mengembangkan potensi Falsa. Awalnya saya sempat shock dan memiliki rencana ini itu untuk Falsa. Namun kini, saya hanya berusaha menjalani semua apa adanya saja. Meski sambil berusaha juga, misal Falsa dimasukkan ke kegiatan robotik, ikut ekstra kurikuler memanah, dll. Tapi, semua yang dilakukan tetap harus membuat Falsa bahagia. Karena, kalau Falsa bahagia, dia akan berbagi kebahagiaan untuk orang lain pula. Dan saya yakin, anak istimewanya ibu ini, akan bisa terus membagikan kebahagiaan pada orang lain.

Falsa adalah anugerah Allah SWT. Membesarkan anugerah seperti Falsa tentu adalah amanah, kan?





Komentar

  1. semangat ya uci. untungnya ketahuan dari sekarang ya soal kasus bullying verbal temannya falsa. sedih juga gua dengernya. semua pasti ada jalannya ci. yang penting tetap semangat dan sabar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya wit, untung ketahuan dengan cepat, jadi bisa lebih cepat dan diketahui mana Treatment yang tepat untuk falsa. Tiap anak beda2 treatmentnya. Makasih yaaa

      Hapus
  2. Selalu sukak tulisannya mba uci. Falsa selalu keren sejak pertama kali ketemu dikantor watchdoc..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aah Marsya, jadi ge er nih. Iya nih kamu per ah ya ketemu Falsa yg awkward itu. Hehehe. Makasih yaaaa.

      Hapus
  3. Anda Bosan Menjadi Pemain Dan Ingin Menjadi Bandar??? Temukan Solusinya Hanya Di PesonaQQ.com

    Penawaran Special Dari PesonaQQ Untuk Anda Yang Bergabung Hari Ini Juga :

    =>> Bonus Turnover 0.3% - 0.5% (Perhari)
    =>> Bonus Referensi 20% (Seumur Hidup)

    Keuntungan Anda Yang Bergabung Bersama Kami Di PesonaQQ :

    *Data Anda Aman Bersama Kami
    *Pelayanan Customer Service Yang Ramah 24/7
    *Tersedia 8 Permainan Dalam 1 Web Yang Sesuai Dengan Skill Anda (Poker, Domino QQ, Capsa Susun, Adu Q, Bandar Q & Bandar Poker)
    *Bonus TURNOVER Yang Melimpah & Bonus REFERENSI Yang Berlaku Seumur Hidup
    *Hanya Dengan 1 Akun Anda Sudah Bisa Bermain Semua Game Di PesonaQQ.com

    Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi???

    Ayok Tunjukkan Skill Anda Sekarang Juga, Hanya Di PesonaQQ.

    BalasHapus
  4. Buat kakak falsa yang super cerdas smg lancar ya smua kegiatan belajarnya...

    Anakku juga bunda suci namun aku belum pernah test IQ sih aku cm lht dr hasil ulangannya yg rata2 9 dan dia juara 1 namun dia pemalunya mnt ampun. Dan kadang suka minder dan g percaya diri. Aku juga sering melatih dia agar berani dg menyuruh dia beli sesuatu di toko dan menunjukkn sndr hasil prestasinya. Semangat bunda suci..

    BalasHapus
  5. Terima kasih sudah sudi berbagi. Satu hal yang ngena buat saya adalah tentang bagaimana Mbak Suci menolak memindahkan Falsa dengan pertimbangan, tidak mau mengekslusif-kan Falsa.

    Jujur sebagai orang tua, saya pasti akan memindahkan dia ke tempat yang bisa memoles potensi kecerdasannya hingga maksimal. Namun, saya pikir, bener juga kata Mbak Suci. Bagaimana Falsa mengatasi permasalahan sosialnya itu juga penting.

    Karena suka atau tidak, seringkali di dunia nyata kita nggak punya terlalu banyak opsi lingkungan ideal. Bahkan hampir nggak ada lingkungan ideal.

    Yang terpenting adalah, apa yang bisa kita lakukan di tengah ketidakidealan tersebut.

    BalasHapus
  6. MasyaAllah, membaca konten ini seperti melihat anakku sendiri. semoga selalu menjadi anak yang soleh ya Falsa :). Aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usaha Menaikkan Berat Badan Secara Alami

Dua Versi Berbeda dalam Moon Lover Scarlet Heart Ryeo Episode 10 - 11