Usaha Menaikkan Berat Badan Secara Alami

Badan saya kurus. Dengan tinggi 160 cm, berat badan saya tetap di kisaran 44 - 45 kg. Makan saya banyak, ngemil apalagi. Tapi kok ya gak pernah bisa naik berat badannya. Karena merasa tubuh sehat-sehat aja, saya jadi suka sembarang makan. Maksud sembarang makan di sini, makan suka-suka saya, yang penting makan banyak. Gak mikirin, apa kandungan gizi di dalam makanan yg saya asup. Dan karena sembarangan itu pula, kadang saya skip makan malam. Karena udah pulang malam juga. Jadi memang berantakan pola makannya. Selain itu, saya gak pernah olahraga rutin. Meski saya banyak sekali gerak (urus 2 anak, yang pertama 7 tahun, yang ke dua 1 tahun).

Sampai akhirnya pada awal September, saya sakit. Drop aja tiba-tiba. Lemas, demam, muntah-muntah. Diagnosa dokter saat itu bilang gejala typus. Saya harus istirahat. Selama satu pekan, bedrest, sepekan kemudian saya masuk kerja. Tapi tubuh ini masih merasa tidak fit. Masih lemas, ditambah tiba-tiba jantung saya berdegup kencang, susah untuk bernafas. Saya ke dokter spesialis penyakit dalam dan dites darah ternyata hasilnya baik-baik saja. Bahkan saya sampai diEKG karena kesulitan bernafas. Namun hasilnya tidak ada yang membahayakan. 

Setelah dua pekan lalu saya terkena sakit typus, tubuh saya tiba-tiba drop lagi. Kali ini karena Flu. Bukan common cold biasa seperti pilek ya, tapi sakit flu. Badan terasa sakit, terlebih tulang, meriang, demam tinggi, dan lemas. Saya sampai tidak bisa beraktivitas apa-apa. Mengasuh anak saya (kecuali menyusui) saya serahkan ke si mba ART. Saya pun ke dokter spesialis penyakit dalam yang berbeda. Dan ia juga menyatakan saya terkena flu, dan bukan penyakit dalam lain yang membahayakan. Sepekan kemudian, tubuh saya membaik, namun saya masih merasa tubuh tidak fit. Dan benar saja, ketika saya menimbang, berat badan saya turun menjadi 40,5 kg. Bayangkan, dengan tinggi 160 cm, berat badan saya hanya 40,5 kg. Kurus sekali. Ini menjadi turning point buat saya. Pikir saya saat itu, "gak bisa gw seperti ini terus. Kalau gw sakit, siapa yang akan urus anak-anak dan suami gw?"

Itu yang membuat saya akhirnya konsultasi ke Dokter Spesialis Gizi Klinis. Kenapa saya memilih ke dokter gizi? Karena feeling saya menyatakan kalau kesehatan saya ini bermasalah pada pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Oleh karena selama sakit kemarin riwayat kesehatannya ada di RS Permata Cibubur, akhirnya saya mencari dokter gizi di RS yang sama. Pada awal Oktober, satu bulan setelah saya merasa "sakit", saya pun buat janji dengan dokter gizi. Yang available praktek pekan itu adalah Dr Laksmi Dewayani SpGK. 

Pada 2 Oktober 2015, saya konsultasi dengan beliau. Orangnya sangat ramah, dan komunikatif, mau mendengarkan cerita saya yang panjang kali lebar mungkin ya. hihi... Konsultasi dengan beliau bisa berlangsung lebih dari setengah jam. Setelah ditimbang lalu dihitung IMT (indeks massa tubuh). Kalian bisa hitung sendiri IMT di sini. Dari hasil timbangan, berat badan saya lebih berat daripada yang saya kira, yakni 43,6 kg. Namun dengan tinggi badan saya, ini tidak ideal. Under nutrition katanya. Harusnya berat badan ideal saya 51 kg. Artinya saya harus menaikkan berat badan sekitar 7 kg. Lalu setelah itu, Dr Laksmi bertanya tentang pola makan saya, apa saja yang saya konsumsi, mulai dari bangun tidur hingga sebelum tidur malam. Setelah itu, dokter laksmi mengeluarkan kertas dan menuliskan apa yang harus saya ubah. Pertama dan paling penting adalah pola makan.
 
Ini yang harus saya terapkan, dan mungkin bisa juga untuk kalian yang bertubuh kurus dan susah menaikkan berat badan seperti saya. Saya akhirnya membuat jadwal dengan menyetel alarm.

• 07:00 Sarapan. Karbohidrat (nasi/kentang/roti) + protein hewani 1 potong (ayam tanpa kulit, ikan laut/tawar, putih telur rebus 2 butir)
• 09:00 Susu entramix (2 sd takar) --> susu ini diresepkan oleh Dr Laksmi karena tinggi kalori dan lemak, agar saya bisa menyerap lemak. Bagi yang penasaran apa itu susu entramix, bisa search sendiri ya. Selain itu saya sarankan sebelum mengonsumsi entramix, konsultasi dulu dengan dokter gizi ya.
• 11:00 Buah 1-2 potong
• 12:00 Makan siang. Karbohidrat (nasi/kentang/pasta) + protein hewani 1 potong + protein nabati 1 potong + sayur 1 mangkuk kecil.
• 13:30 Buah 1 potong
• 15:30 Cemilan (boleh roti, sereal, dll)
• 17:30 Susu UHT
• 19:00 Makan malam. Karbohidrat (nasi/kentang/pasta) + protein hewani 1 potong + protein nabati 1 potong + sayur 1 mangkuk kecil.
• 21:00 Susu entramix (2 sd takar)

Ini coret-coretan pola makan dari Dr Laksmi

Saya sampai setel alarm lho

 
Ini adalah pola makan yang harus saya terapkan. Selain itu, saya juga harus olahraga. Karena saya sangat suka bersepeda, Dr. Laksmi menyarankan saya berolahraga minimal 3 kali dalam satu minggu, dengan latihan mulai 20-30 menit sekali bersepeda. Juga yang penting adalah tidur malam yang cukup. Saya pun mengikuti saran Dr. Laksmi dan diminta kontrol ulang 2 pekan kemudian. Untuk melihat apakah berat badan saya meningkat atau tidak. Sebab kalau tidak, saya harus dicek lagi. Apakah memiliki hormon hipertiroid atau penyakit lainnya. Berdoa mudah-mudahan bisa naik, dan yang terpenting tidak ada penyakit lain. Kata Dr Laksmi, selamat berjuang katanya. hehehe.

Dua pekan kemudian saya kembali kontrol ke Dr Laksmi. Ditimbang, dan voila. Alhamdulillah dalam dua pekan berat badan saya naik 2 kg, dari sebelumnya 43,6 kg menjadi 45,5 kg. Dr Laksmi bilang saya gak perlu kontrol ulang, tinggal disiplin saja dalam menerapkan pola makan saya. Alhamdulillah. Tapi ada perubahan pada susu, karena sepertinya setelah minum susu tinggi lemak, saya pun jerawatan. Akhirnya Dr Laksmi mengubah susu saya menjadi susu biasa dan bahkan susu lowfat. 

Sampai saat blog ini ditulis (28 Oktober) saya berhasil menaikkan berat badan hingga 3 kg dalam waktu 4 pekan. Itupun saya masih harus berjuang hingga mencapai berat badan ideal yaitu 51 kg. Sebab, berantakan sedikit saja pola makan dan tidur saya, berat badan saya akan dengan cepat turun kembali.

Satu yang menjadi cambukan saya agar bisa disiplin dengan pola makan dan pola hidup sehat ini adalah perkataan Dr Laksmi ketika konsultasi pertama. "Bu, orang kurus mau naikin berat badan itu sama saja dengan orang gemuk yang ingin menurunkan berat badan. Sulit sekali. Tapi kurus atau gemuk sama saja, gampang kena penyakit. Ibu tentu mau bisa sehat sampai tua, bukan? Ibu mau bisa mengurus anak-anak ibu dengan sehat bukan?"

Ya, itulah yang menjadi cambukan saya. Hidup memang sudah diatur Allah SWT. Tapi kita bisa mengatur kesehatan kita dengan menerapkan pola makan yang sehat. Agar bisa aging gracefully. Bertumbuh tua dengan tubuh yang sehat. 


Suci